idnzoo - Sawah merupakan salah satu ekosistem yang kaya akan keanekaragaman hayati, termasuk serangga. Daerah ini menyimpan beraneka ragam Jenis Serangga Sawah yang memiliki peran penting dalam siklus kehidupan tanaman pertanian. Namun, ada juga serangga yang dapat merusak tanaman pertanian dan mengurangi hasil panen.
Selain itu, beberapa serangga sawah menjadi predator alami dari hama yang menyerang tanaman. Dalam artikel ini, kami akan membahas secara lengkap mengenai jenis serangga yang bisa ditemukan di wilayah persawahan mulai dari yang bersifat menguntungkan sampai merugikan.
{getToc} $title={Daftar Isi:}
Jenis Serangga Sawah
#1. Walang Sangit (Leptocorisa oratorius)
Walang sangit atau juga dikenal dengan nama belalang kupu-kupu adalah salah satu jenis serangga yang sangat penting dalam ekosistem sawah. Walang sangit termasuk dalam keluarga Tettigoniidae dan biasanya hidup di daerah tropis seperti Indonesia. Serangga sawah ini memiliki warna tubuh yang menarik yaitu hijau dengan bercak-bercak coklat pada bagian tubuhnya. Walang sangit memiliki banyak peran dalam pertanian, terutama di sawah.
Peranan utama walang sangit di sawah adalah sebagai predator alami bagi serangga sawah lainnya yang menyerang tanaman padi. Walang sangit memiliki rahang kuat dan tajam sehingga mampu memangsa berbagai jenis serangga sawah hama seperti ulat grayak, ulat daun, sampai dengan wereng.
#2. Belalang (Gryllidae)
Belalang adalah salah satu jenis serangga yang biasa ditemukan di sawah. Serangga ini memiliki peran penting dalam menjaga kelestarian lingkungan dan meningkatkan produktivitas pertanian. Belalang menjadi predator alami bagi serangga hama sawah yang menyerang tanaman padi seperti wereng maupun ulat grayak, sehingga dapat membantu mengurangi penggunaan pestisida.
#3. Jangkrik (Gryllotalpidae)
Jangkrik atau grill adalah serangga yang termasuk dalam ordo Orthoptera, dan banyak ditemukan di sawah. Serangga ini memiliki peran penting dalam ekosistem sawah. Jangkrik memakan berbagai jenis serangga hama seperti ulat grayak, ulat daun, wereng, dan belalang, sehingga dapat membantu mengontrol populasi serangga hama atau mencegah kerusakan pada tanaman padi. Selain itu, jangkrik juga memiliki peran sebagai sumber makanan bagi predator lain seperti burung dan mamalia, sehingga menjaga keseimbangan ekosistem sawah.
#4. Kumbang Badak (Oryctes rhinoceros)
Kumbang Badak adalah salah satu jenis serangga sawah besar yang memiliki ciri fisik khas, seperti tubuh berukuran besar (3-5 cm) dengan tanduk panjang dan besar di kepala, serta permukaan tubuh bergerigi dan dilapisi bintik-bintik kecil. Kumbang Badak dapat ditemui di sawah serta memiliki peran penting dalam ekosistem pertanian. Larva kumbang badak hidup di dalam tanah dan mengonsumsi bahan organik, seperti sisa-sisa tanaman atau kotoran ternak.
Oleh karena itu, mereka bisa membantu dalam penguraian bahan organik dan memperkaya kesuburan tanah di sawah. Selain itu, kumbang badak juga dapat membantu dalam pembalikan tanah di sawah melalui aktivitas menggali lubang-lubang di dalam tanah saat mencari makanan atau bertelur, sehingga dapat melonggarkan serta menggemburkan tanah di sekitar akar tanaman padi, serta meningkatkan sirkulasi udara dan air di dalam tanah.
#5. Ulat Grayak (Spodoptera litura)
Ulat grayak (Spodoptera litura) merupakan serangga yang termasuk dalam famili Noctuidae dan menjadi salah satu hama penting di sawah. Karakteristik ulat grayak antara lain ukuran tubuh sedang, panjang tubuh dewasa mencapai 3-4 cm, dan tubuh yang dilapisi oleh rambut halus. Warna tubuhnya dapat bervariasi, mulai dari hijau, coklat, hingga keabu-abuan.
Peran ulat grayak di sawah umumnya sebagai hama yang dapat merusak tanaman padi. Ulat grayak memakan daun, malai, dan bahkan bunga padi, yang dapat mengurangi hasil panen. Serangan ulat grayak yang cukup parah dapat menyebabkan kerugian ekonomi bagi petani dan mengganggu produktivitas pertanian.
#6. Wereng Hijau (Nephotettix virescens)
Wereng hijau adalah serangga hama yang menyerang tanaman padi di sawah. Jenis serangga sawah ini berukuran kecil dan memiliki warna hijau kekuningan dengan sayap yang transparan. Wereng hijau menyerang tanaman dengan cara menghisap cairan daun serta memotong jaringan tanaman, sehingga mengganggu transportasi makanan dalam tanaman atau merusak daun serta batang tanaman padi.
#7. Ngengat Padi (Mythimna separata)
Ngengat padi adalah serangga yang menyerang tanaman padi di sawah. Serangga ini memiliki ciri-ciri seperti tubuh ramping dan sayap berwarna putih dengan bintik-bintik hitam di atasnya. Ngengat padi menyerang tanaman dengan cara memakan daun, batang, dan malai tanaman padi. Serangan ngengat padi dapat menyebabkan kerugian besar bagi petani karena dapat mengurangi produktivitas pertanian dan merusak hasil panen.
#8. Caplak (Acrididae)
Caplak merupakan serangga yang termasuk dalam famili Acrididae dan sering ditemukan di lingkungan pertanian, termasuk di sawah. Ciri khas caplak antara lain memiliki tubuh panjang dan ramping, kepala besar, sepasang antena panjang, serta tiga pasang kaki kuat pada thorax. Warna tubuh caplak bervariasi, tergantung pada spesiesnya. Peran caplak di sawah umumnya sebagai hama. Caplak dapat merusak tanaman pertanian, serangan caplak yang cukup parah dapat mengurangi hasil panen dan mengganggu pertumbuhan tanaman padi.
#9. Kutu Daun (Aphididae)
Kutu daun adalah serangga kecil yang menjadi hama pada tanaman padi di sawah. Serangga sawah ini memiliki ciri fisik seperti tubuh kecil dan bulat dengan warna hijau, kuning, atau hitam. Kutu daun menyerang tanaman dengan cara menghisap cairan dari daun tanaman, sehingga dapat merusak jaringan daun atau mengganggu pertumbuhan tanaman pertanian.
#10. Lebah Madu Liar (Apis dorsata)
Lebah madu liar adalah serangga yang hidup di alam liar dan bertanggung jawab dalam proses penyerbukan pada tanaman. Lebah madu liar memiliki ciri fisik seperti tubuh kecil, bulat dan berbulu, serta berwarna kuning kecokelatan. Jenis serangga sawah ini hidup dalam koloni dan memproduksi madu sebagai sumber makanan. Peran lebah madu liar sangat penting dalam ekosistem sawah karena membantu dalam penyerbukan tanaman yang ditanam di lahan pertanian.
#11. Kepik Hijau (Nezara viridula)
Kepik hijau adalah serangga kecil berukuran sekitar 5 mm yang memiliki warna hijau mengilap pada sayapnya. Serangga sawah kepik hijau dikenal dengan tubuhnya pipih, kaki-kakinya panjang dan ramping, serta memiliki dua antena menonjol di kepalanya. Serangga ini merupakan predator alami yang membantu dalam pengendalian populasi hama di sawah seperti kutu daun dan ulat grayak. Kepik hijau memakan telur atau larva dari hama yang merusak tanaman padi dan membantu menjaga keseimbangan ekosistem di lahan pertanian.
#12. Lalat Hijau (Lucilia cuprina)
Lalat hijau (Chrysomya megacephala) merupakan salah satu jenis serangga sawah yang memiliki fisik berupa warna hijau metalik pada tubuhnya yang berukuran sekitar 8-12 mm. Lalat hijau dewasa biasanya memakan bahan organik yang membusuk, termasuk bangkai hewan, sisa makanan, dan limbah organik lainnya. Namun, dalam tahap larva, lalat hijau dapat menjadi hama pada tanaman dengan memakan daun dan batang padi yang masih muda.
#13. Ulat Bulu (Setothosea asigna)
Ulat bulu atau larva dari ngengat tepung merupakan salah satu hama yang sering ditemukan di sawah dan kebun. Ulat bulu memiliki tubuh yang berwarna putih dengan bulu-bulu halus yang menutupi seluruh tubuhnya. Selain merusak tanaman dengan cara memakan daun dan bunga, ulat bulu juga dapat menjadi sumber infeksi bagi tanaman karena mereka membawa bakteri dan virus yang dapat menyebar ke tanaman lain.
#14. Rayap (Isoptera)
Rayap adalah serangga kecil yang hidup dalam koloni dan memiliki ciri fisik seperti tubuhnya berwarna putih atau krem, berukuran kecil, serta tidak memiliki sayap. Meskipun sering dianggap sebagai hama tanaman, namun sebenarnya rayap memiliki peran penting dalam lingkungan sawah. Rayap membantu dalam mendaur ulang materi organik yang terdapat di dalam tanah, seperti daun maupun kayu membusuk, sehingga membantu menjaga kesehatan tanah serta meningkatkan kesuburan tanah di sawah.
Rayap juga membantu dalam membentuk struktur tanah yang baik, sehingga memungkinkan akar tanaman untuk menembus tanah dengan mudah dan menyerap nutrisi yang dibutuhkan. Selain itu, rayap juga menjadi makanan bagi beberapa jenis burung dan hewan lainnya di sawah.
#15. Laron (Orthoptera)
Laron atau ngengat merupakan serangga yang menjadi fase dari kehidupan ngengat padi atau wereng hijau. Laron memiliki ciri fisik berupa sayap berbulu halus dan ukuran tubuh yang cukup besar. Meski hanya berumur sekitar 1-2 minggu, laron memiliki peran penting dalam ekosistem sawah. Laron merupakan sumber makanan bagi burung-burung pengganggu tanaman, seperti burung pipit dan ciak sawah. Selain itu, laron juga membantu dalam proses penyerbukan pada tanaman, sehingga membantu dalam pertumbuhan tanaman padi.
#16. Belatung (Diptera)
Belatung adalah tahap dari perkembangan serangga yang biasanya berbentuk seperti cacing. Belatung memiliki ciri fisiknya berupa tubuh lunak, tanpa kaki, dan biasanya berwarna putih. Peran belatung di sawah sangat penting karena mereka berfungsi sebagai pemakan sisa tanaman atau bahan organik yang sudah mati. Dengan memakan bahan organik yang sudah mati, belatung membantu dalam proses penguraian bahan organik dan memperbaiki kondisi tanah untuk pertumbuhan tanaman.
#17. Kecoa (Blattodea)
Kecoak merupakan serangga yang biasanya hidup di lingkungan lembap dan gelap seperti di dalam rumah atau bangunan-bangunan yang tidak terawat. Karakteristik fisik dari kecoak antara lain memiliki sayap yang panjang dan tipis serta memiliki bentuk tubuh yang pipih dengan warna coklat gelap atau hitam. Di sawah, kecoak memiliki peranan dalam mengurai sisa-sisa organik seperti dedaunan yang gugur atau bahan organik lainnya.
#18. Kumbang Tanduk (Rhynchophorus ferrugineus)
Kumbang tanduk adalah serangga sawah yang termasuk dalam famili Scarabaeidae. Ciri khas dari serangga ini ialah tanduk di kepala yang berfungsi untuk menunjukkan kekuatan atau daya tarik pada sesama kumbang tanduk. Peranannya di sawah adalah sebagai pengurai dan pengecambah tanah, karena larva kumbang tanduk membantu dalam dekomposisi bahan organik dan menghasilkan pupuk alami untuk pertumbuhan tanaman. Selain itu, kumbang tanduk dewasa juga bertindak sebagai polinator serta mengendalikan populasi gulma di sawah.
#19. Semut Hitam (Solenopsis geminata)
Semut hitam atau black ant adalah salah satu spesies semut yang banyak ditemukan di area sawah. Ciri fisiknya adalah tubuhnya berwarna hitam, kecil, dan terdapat antena di kepala. Peranan semut hitam di sawah adalah sebagai predator alami bagi serangga sawah yang merusak tanaman, seperti ulat bulu dan kutu daun. Selain itu, semut hitam juga berperan dalam proses pengomposan, karena mereka mengumpulkan dan memakan bahan-bahan organik yang terdapat di dalam tanah.
Kesimpulan
Secara umum, sawah merupakan habitat yang kaya akan keanekaragaman hayati termasuk berbagai jenis serangga. Beberapa Jenis Serangga Sawah dianggap sebagai hama yang dapat merusak tanaman pertanian. Akan tetapi, jika populasi serangga terlalu banyak, mereka dapat memakan daun tanaman pertanian dan merusak hasil panen. Oleh karena itu, pemahaman tentang perilaku dan kebiasaan beraneka macam jenis serangga di sawah sangat penting untuk menjaga keberlangsungan pertanian.
PENUTUP
Nah, inilah penjelasan paling lengkap tentang 16+ Daftar Jenis Serangga yang Ada di Sawah. Semoga bisa bermanfaat dan dapat memberikan informasi baru yang dapat menambah wawasan pembaca blog idnzoo. Purnaning Atur Matur Nuwun. #CMIIW #UPGRADEYOURKNOWLEDGE
Tags:
Invertebrata